Baiklah, singkatnya, kini stase
bedah untuk pertama kalinya mengirim kami ke luar kota untuk mencari pengalaman
dan menambah skill yang harus kami miliki sebagai dokter. Dengan persiapan yang
serba minimalis kami berdelapan berangkat ke Batang dan Pekalongan.
Di suatu hari yang longgar, kami
berencana untuk membeli kebutuhan sehari-hari, berangkatlah kami ke sebuah
pusat perbelanjaan di Pekalongan, walaupun saya dan teman-teman bertugas di
RSUD Batang, tapi sangat dekat ke Pekalongan, cukup 10 menit perjalanan maka
tibalah di sana.
Kami pun sampai di pusat
perbelanjaan tersebut, dengan empat personil. Dua cowo dan dua cewe. Tujuan
kami semua sama, membeli kebutuhan sehari-hari. Namun, tiba-tiba di tengah
perjalanan cewe-cewe yang melihat sebuah warung aksesoris langsung mengalihkan
arah dan mendekat ke warung tersebut. Wah..melenceng dari tujuan semula..
Beberapa menit memilih berbagai
aksesoris tak jua ada yang cocok. Oke..kita jalan lagi, tapi langkah kami pun
terhenti kembali oleh warung serupa, salah satu teman saya berkata, “hehe...rempong
ya kalo belanja sama cewe, maaf ya, sebentar ko..”. Ya, ya, ya...kini
setidaknya kini saya tahu, cewe itu suka dan mudah teralih perhatiannya dengan
aksesoris, haha..
Kali ini, alhamdulillah..mereka
berdua akhirnya menemukan barang yang cocok untuk dipakai di kerudungnya. Kalau
tidak, kebayang bakalan tambah lamanya..hehe..Yup, rupanya bros yang mereka
incar. Jujur, mungkin iya sih agak ribet belanja sama cewe, tapi terkadang
mereka memikirkan lebih detail mengenai kebutuhan keseharian. Jadi, memang pas
kalo cewe yang bertugas belanja mengenai kebutuhan keseharian, mungkin dalam
rumah tangga juga begitu kali ya..
Sejurus kemudian akhirnya tiba
juga di tempat yang menjadi tujuan awal, kami pun berbelanja kebutuhan
sehari-hari. Masing-masing dari kami berpencar mencari kebutuhannya
masing-masing. Setelah beberapa saat, saya akhirnya sudah menemukan barang yang
saya butuhkan, lalu saya pergi ke kasir dan melakukan pembayaran. Hm..rupanya
saya yang ke luar pertama..Setelah melakukan pembayaran, saya duduk di kursi
yang disediakan untuk menunggu di depan kasir. Cukup lama saya menunggu,
mungkin sekitar 30 menit, akhirnya teman-teman muncul juga di kasir dengan
barang belanjaannya masing-masing. Dan kembali teman saya yang cewe datang
paling akhir, hehe...
Hanya saja, laki-laki sebagai
pendamping harus tahu, bahwa mereka,perempuan, berpikir lebih detail dan
lengkap untuk memenuhi kebutuhan keseharian. Tidak seperti cowo yang lebih
simple dan hanya membeli kebutuhan yang esensial bagi dirinya saja. Untuk itu
para pendamping dan calon pendamping seperti saya (walau entah kapan, hihi..)
harus memiliki tingkat kesabaran yang ekstra dan jangan mudah bosan khususnya
ketika menemani cewe (baca: istri) berbelanja. Misalkan dengan mencoba melihat
sekeliling, berbincang dengan penjual lain, atau jika telah memiliki buah hati
tentu dapat dengan bercengkrama atau hanya sekedar bercanda dengan buah hati.
Well, itulah sedikit pengalaman saya, semoga menjadi inspirasi yang baik..
By Laki-laki sederhana dengan
amalan sederhananya