Subarachnoid Hemorrhage (Perdarahan Subarachnoid) – Overview



Subarachnoid hemorrhage (SAH) merupakan keadaan di mana terdapat perdarahan di subarachnoid space akibat suatu proses patologi. Hal ini umumnya berkaitan dengan perdarahan non traumatik, biasanya akibat ruptur berry aneurysm atau malformasi arteriovenous (arteriovenous malformation). Nah..artikel kali ini saya batasi pada lingkup perdarahan non traumatik.

Frekuensi

Amerika Serikat
Tiap tahun insiden dari perdarahan subarachnoid akibat nontraumatik aneruysmal adalah 6-25 kasus per 100.000. Lebih dari 27.000 orang amerika menderita ruptur aneurisma intracranial tiap tahun. Insiden tiap tahun meningkat dan tak bisa diperkirakan karena kematian disertai dengan alasan lain yaitu tidak dikonfirmasi dengan autopsi. 

International
Berbagai insiden perdarahan subarachnoid (SAH) telah dilaporkan di seluruh dunia (2-49 kasus per 100.000).

Mortalitas/Morbiditas
Kira-kira 10-15% pasien meninggal sebelum sampai di rumah sakit. Mortalitas rate meningkat hingga 40% dalam minggu pertama. Sekitar 50% meninggal dalam 6 bulan pertama.
Mortalitas dan morbiditas rate meningkat sesuai peningkatan usia dan keadaan umum pasien yang makin memburuk.

Manajemen tingkat lanjut perdarahan subarachnoid telah menekan tingkat mortalitas hingga lebih dari 25%. Akan tetapi, lebih dari sepertiga pasien yang tetap survive menderita defisit neurologis yang besar.
Suku dan Ras

Orang kulit hitam memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami perdarahan subarchnoid (subarachnoid hemorrhage) dari pada orang kulit putih. 1

Jenis Kelamin
Insiden aneurismal subarachnoid hemorrhage lebih tinggi pada perempuan dari pada laki-laki.

Usia
Rata-rata usia yang mengalami perdarahan subarachnoid adalah 50 tahun.

Aspek klinis

Riwayat penyakit
-          Nyeri kepala
-          Mual dan atau muntah
-          Simptom iritasi meanings (kaku kuduk, nyeri punggung, nyeri kedua tungkai bawah). Hal ini didapatkan pada sekitar lebih dari 75% kasus perdarahan subarachnoid, tapi memerlukan waktu beberapa jam untuk tampak.
-          Fotofobia dan gangguan penglihatan
-          Hilang kesadaran : sekitar setengah dari pasien mengalami hal in pada saat onset perdarahan.
-          Sebuah kesepakatan (tapi belum divalidasi) menentukan aturan untuk sugesti bahwa pasien dengan 7 karakteristik (usia ≥ 40, penurunan kesadaran, keluhan nyeri dan kaku pada leher, onset segera, datang dengan ambulance, muntah, tekanan diastolik ≥ 100 mmHg atau sistolik ≥ 160 mmHg) seyogyanya dipertimbangkan mengalami subarachoid hemorrhage (SAH) dan bahwa hal itu dapat dimungkinkan untuk pertimbangan investigasi lebih lanjut terhadap pasien tersebut walau karakteristik ini tak ada.2

Fisik
Pemeriksaan fisik dapat ditemukan normal, atau klinisi dapat menentukan hal berikut:
1.       Abnormalitas neurologi global atau fokal pada lebih dari 25% pasien.
2.       Sindrom compresi nervus cranial:
3.       Defisit motorik akibat aneurisma a. cerebri media pada 15% pasien
4.       Kejang
5.       Tanda ophtalmologik
-          Subhialoid retinal hemorrhage atau perdarahan retina yang lain.
-          Papiledema
6.       Tanda vital

-          Sekitar 50% pasien memiliki peningkatan tekanan darah ringan sampai sedang
-          Tekanan darah dapat menjadi labil karena tekanan intracranial meninggi
-          Demam biasanya tak ada, namun dapat terjadi setelah hari ke empat setelah onset kejadian
-          Takhikardi dapat timbul beberapa hari setelah perdarahan terjadi.
7.       Grade SAH berdasarkan skema berikut:
1.       Grade I : mild headace with or without meningeal irritation
2.       Grade II: severe headache and a nonfocal examination, with or without mydriasis
3.       Grade III: mild alteration in neurologic examination, including mental status
4.       Grade IV: obviously depressed level of consciousness or focal deficit
5.       Grade V: patient either posturing or comatose

Sebab

SAH primer dapat diakibatkan oleh rupture dari proses patologi berikut (2 teratas paling sering)
1.       Saccular aneurysm
2.       AVM
3.       Mycotic aneurismal rupture
4.       Angioma
5.       Neoplasma
6.       Cortical thrombosis

SAH dapat diakibatkan dari diseksi sekunder darah dari hematom intraparenkim (seperti perdarahan akibat hipertensi atau neoplasma)

Duapertiga kasus SAH nontraumatik disebabkan rupture aneurisma saccular
Kelainan kongenital juga dapat menjadi sebab SAH
-          Occasional familiar occurrence
-          Frequency of multiple aneurysm

-          Association of aneurysms with specific disease, including Ehlers-Danlos Syndrome, Marfan Syndrome, coarctation of the aorta, and polycystic kidney disease.

Faktor lingkungan dikaitkan dengan defek dapatan dinding pembuluh darah termasuk karena usia, hipertensi, merokok, dan arthrosclerosis.


References
1.       Broderick JP, Brott T, Tomsick T. The risk of subarachnoid and intracerebral hemorrhages in blacks as compared with whites. N Engl J Med. Mar 12 1992;326(11):733-6.
2.       Perry JJ, Stiell IG, Sivilotti ML, Bullard MJ, Lee JS, Eisenhauer M, et al. High risk clinical characteristics for subarachnoid haemorrhage in patients with acute headache: prospective cohort study. BMJ. Oct 28 2010;341:c5204.
3.       Rami C Zebian, MD, Fellow, Department of Pulmonary, Critical Care and Sleep Medicine, University of Texas Health Science Center, Houston
Previous Post Next Post