Tempatku Merajut Asa


Jika ada seseorang yang bertanya pada saya, di mana tempat merajut asa?Tentu saat ini saya bilang selain di kampus, ya kamar kost saya. Yup, semuanya saya kerjakan di sini, mengerjakan tugas, membaca buku yang kebanyakan bahasa planet sampai saya kebingungan mengambil inti sarinya, menulis untuk blog saya, melakukan riset untuk bisnis kecil-kecilan, memainkan lagu kesukaan saya lewat keyboard kesayangan, dan tempat hibernasi yang paling favorit, hehehe...

Dahulu, kamar saya bukan ini dan malahan lebih kecil lagi, tapi setelah teman saya pindah, saya bisa menempati kamar yang lebih luas dari kamar sebelumnya. Walaupun agak pengap lantaran sirkulasi udara yang kurang baik, et causa hanya ada satu jendela dan bahkan ventilasi udara yang sempit, saya tetap memfavoritkan tempat ini (harus dong).

Ketika membuka pintu maka akan langsung dihadapkan dengan lemari buku saya, di lemari ini saya taruh buku-buku teks book yang tebal-tebal, dan beberapa buku kecil seperti hasil konsensus dan protap tertentu.
Kemudian di sebelah kirinya tampak satu ranjang kecil yang cukup untuk satu orang saja (iya lah..seandainya sudah ada istri tentu tidak sekecil itu, hehe...) dengan kasur kapuk yang lumayan empuk. Di atasnya ada dua bantal dan dua guling,..sebenarnya di dekatnya juga ada satu buah lemari tempat saya menyimpan baju dan berkas-berkas. Tempat inilah yang menjadi tempat saya terlelap, mengistirahatkan badan dan pikiran untuk menjalani hari-hari esok.

Kemudian di sebelah kanan lemari buku tampak satu buah meja belajar dengan satu monitor PC dan satu rak buku. Yup, saya suka dengna spot ini, di sinilah saya membaca buku dan mengerjakan tugas-tugas saya, kalau bingung dan ga nemu jawaban di buku langsung deh searching internet dengan PC kesayangan, selain belajar tentu meja ini juga menjadi tempat saya melepas penat dengan berselancar di internet atau memainkan game favorit. Hehe..saya suka dengan PC ini, karena saya sendiri yang merakitnya, memilih komponen-komponennya, hingga jadilah PC ini, tapi, seiring waktu berjalan karena mobilitas yang tinggi, akhirnya saya beli netbook juga, agar tugas-tugas bisa dikerjakan di mana saja. Jadilah si PC digunakan hanya sewaktu-waktu saja..

Di atas meja belajar saya taruh pula rak buku, di rak ini saya taruh buku-buku yang saya anggap penting dan mendasar, agar kalau lupa bisa langsung buka buku dan tidak harus jalan sana sini, buku-buku yang saya taruh di sini misalnya buku farmakologi, buku saku fisiologi kedokteran, dan buku-buku catatan kuliah. Tapi sayang, sering teman saya meminjam buku-buku dari rak ini tapi entah ke mana. Hm..rupanya rasa memiliki dari teman-teman saya ini besar sekali hingga kalau pinjam buku udah serasa milik sendiri, hehehe...(ga papa lah..kadang saya juga mungkin gitu).

Sebagai alas, ada lantai kramik putih yang cukup luas, di sini saya biasa menghabiskan waktu ketika mengerjakan tugas yang menggunakan kertas atau sumber buku yang agak banyak, agar semua buku bisa di buka, biasanya buku-buku itu berjejer di depan saya..hehe..

Selain itu, di lantai itu pula biasa kugelar sajadah kesayangan dan bermunajat pada sang Kholik. Bermuhasabah, merenung, tadabur, dan setor hafalan pada diri sendiri..entahlah, akhir-akhir ini doa yang tak pernah ketinggalan bersama dengan doa saya untuk kedua orang tua adalah : Robbana Hablana Min Azwajina Wa Dzuriyatina Qurrota A'yun Waj'alna Lil Muttaqiina Imaama”. Semoga Alloh SWT mengabulkan doa-doa saya.Amiin...

Tapi kalau lagi sibuk atau lagi masa-masa ujian, lantai ini bisa penuh dengan buku yang berserakan. Haha...ke luar deh..:p

Baca artikel yang lainnya: Ini kehidupan nyata dan Life must go on.
Previous Post Next Post