Mungkin sebagian dari kita merasa aneh dengan ungkapan demikian. Tapi, lihatlah di negara maju sana, tulisan ini akan sangat mudah ditemui di tempat-tempat umum sekalipun.
Waktu itu, saya sedang dalam perjalanan pulang dari Bandung menuju Semarang. Kebetulan saya naik travel. Nah..travel ini punya pemberhentian khusus di suatu rumah makan yang cukup nyaman, ada mushola, ada tempat istirahat, dan arena bermain anak lengkap dengan taman kecilnya. Tapi yang membuat saya tertarik adalah keberadaan suatu ruangan yang tidak terlalu besar dan berada di dalam rumah makan. Ruangan tersebut disebut “Breastfeding Room” atau ruang menyusui. Tempat ini disediakan bagi ibu yang ingin memberikan ASI (Air Susu Ibu) pada buah hatinya.
Saya cukup kagum dengan keberadaan ruangan ini. Tak hanya karena ada, tapi memang digunakan sebagaimana mestinya. Hal ini berarti kesadaran ibu untuk dapat memberikan ASI pada buah hatinya telah semakin meningkat. Terutama di kalangan ibu dengan pendidikan yang mumpuni. Walaubagaimanapun, ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, maka dari itu sangat penting untuk memotivasi ibu untuk mau dan mampu menyusui anaknya dengan baik.
Seandainya seluruh ibu mengetahui dan faham betul betapa hebatnya ASI, dari mulai kemunculan yang terancang sempurna, komposisi nutrisi dan gizi, aspek psikis serta keefisienannya tentulah sangat menguntungkan bagi bayi maupun ibu dan ayah, saya yakin tak ada ibu yang mau melewatkan pemberian ASI pada anaknya. Semoga “Breastfeding Room” ini dapat hadir di segenap penjuru dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
So, para ibu, mari susui buah hati tercinta dan rasakan di setiap isapan buah hati dan aliran ASI yang ke luar begitu luar biasa dan renungkanlah betapa luar biasanya penciptaan manusia. Maka berdaoalah yang baik pada saat-saat ini.
Cerita saya yang lain: Engkaulah separuh agama, penjaga ketaatanku dan Guru, digugu lan ditiru.