Hikmah Di Balik Diharamkannya Daging Babi

Mungkin sebagian di antara teman-teman semua pernah bertanya dalam hati " Kenapa ya Alloh SWT mengaramkan daging babi?".

Kawan, percaya atau tidak, ini sangat sejalan dengan kenyataan yang diungkap Ilmu Pengetahuan, khususnya Ilmu Kedokteran yang aku pelajari. Aku menemukan beberapa alasan yang logis, yang apabila direnungkan dan dipikirkan dengan akal kita, tentu kita akan sangat bersyukur kepada Alloh SWT. Kenyataan yang aku temukan perihal babi antara lain :

1. Babi tenyata menjadi tempat yang sangat cocok bagi virus untuk mengadakan pertukaran genetik.

Sekarang ini, dunia kedokteran kembali digemparkan dengan ditemukannya penyakit flu babi. Kini telah ditemukan kasus penularan flu babi dari manusia ke manusia. Gejala yang dialami oleh orang yang terinfeksi antara lain demam, disorientasi, kaku sendi, muntah-muntah, kehilangan kesadaran yang berujung pada kematian penderita. Virus yang menjadi penyebab flu babi telah diidentifikasi oleh WHO sebagai Virus Influenza tipe A (H1N1). Sebenarnya virus ini telah ada sejak dulu dan menginfeksi babi, dan akhirnya tahun 2009 terjadi wabah pada manusia. Dalam sejarahnya flu babi pernah dinyatakan pandemik pada manusia pada tahun 1918. Tahun 1976 menjangkit di Amerika, Tahun 1988 dinyatakan sebagai zoonosis. Tahun 1998 terjadi wabah yang menyerang babi di Amerika, menyusul di negara Filipina tahun 2007, dan kini menjadi wabah pada manusia.

Bagaimana flu babi dapat muncul? Diketahui bahwa babi dapat menampung virus flu yang berasal dari manusia, burung(unggas) maupun virus yang menyerang babi itu sendiri. Kemudian di dalam tubuh babi terjadi perubahan genetik pada virus influenza yang berasal dari manusia, burung dan babi, sehingga terlahir virus influenza yang merupakan strain baru yaitu Virus Influenza A subtipe H1N1. Strain ini dapat ditransmisikan dari manusia ke manusia.

Dari sini kita lihat betapa besar risiko yang harus dihadapi. Lihatlah kemurahan yang diberikan oleh Alloh SWT. "Lalu nikmat yang mana lagi yang engkau dustakan..."

2. Babi merupakan hospes perantara parasit

Ada sebuah parasit yang dapat ditransmisikan oleh babi, tepatnya pada dagingnya. Parasit apakah itu? Namanya adalah Taenia solium.

Taenia solium merupakan cacing pita. Babi dapat menjadi hospes perantara dari parasit ini. Tubuh Taenia solium terdiri dari beberapa proglotid, pada proglotid gravid dapat berisi 30000-50000 buah telur. Telur ini kemudian dikeluarkan, apabila babi memakan telur ini maka akan terjadi perkembangan selanjutnya dari telur-telur ini. Pada saluran cerna babi, dinding telur akan dicerna dan embrio heksakan keluar dari telur, menembus dinding usus hingga masuk ke pembuluh darah atau pembuluh getah bening. Embrio heksakan kemudin mengikuti aliran darah dan akhirnya menyakut di otot babi dengan erat. Embrio heksakan ini menempel sangat erat dikarenakan Taenia solium memiliki kait (skoleks) pada mulutnya. Biasanya parasit dapat ditemukan di otot dan lidah babi, punggung dan juga pundak babi. Bila orang memakan daging babi yang menganding parasit (larva sistiserkus) yang dimasak kurang matang atau mentah maka larva tadi akan berkembang lagi di tubuh manusia yang memakannya.

Pada tubuh manusia larva akan menghinggapi jaringan subkutis, mata, otak, otot jantung, hati, paru, dan rongga perut. Hal yang sering dijupai pada orang yang terinfeksi Taenia solium adalah perkapuran (kalsifikasi) pada jaringan otot. Dengan adanya kalsifikasi akan mengakibatkan kematian otot sehingga tidak dapat digunakan secara normal. Lebih parah lagi yaitu kista yang terbentuk di otot ini bersifat menetap. Cara menghilangkannya hanyalah dengan pembedahan.

Subhanalloh...ternyata ada hikmah yang besar dibalik diharamkannya babi bagi seorang muslim. Mungkin masih banyak hikmah yang belum terungkap, kini saatnya generasi muslim bangkit dan mengembalikan kejayaan Islam. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.Amin...

Ada yang ingin disampaikan? silakan kasih comment di bawah.
Previous Post Next Post