Kebebasan fianansial sekarang ini menjadi suatu topik yang sedang digandrungi oleh banyak orang. Topik ini kian mencuat setelah terbitnya buku yang berjudul "Rich Dad and Poor Dad, Cashflow Quadrant" yang kemudian disusul dengan terbitnya "Rich Dad Guide To Investing" yang ditulis oleh Robert T. Kiyosaki. Setelah itu, orang seakan-akan berlomba dalam mengaplikasikannya sendiri.
Bahkan, ada seorang teman saya yang menyarankan saya untuk membacanya, waktu itu ia tengah melakukan pendekatan personal untuk mengembangkan usaha MLM nya. Lalu, ternyata beberapa bulan kemudian, saya tahu bahwa kakak saya ternyata juga membeli buku itu dan menyarankannya juga pada kakak perempuan saya. Wah, wah, ternyata ngetren juga nih buku (pikirku).
Dari buku itulah kemudian banyak bermunculan istilah-istilah yang sekarang ini berkembang, semacam hutang baik hutang jelek, pindah kuadran, kecerdasan finansial, passive income, pensiun dini, hingga kebebasan finansial. Kiyosaki memaknai kebebasan finansial sebagai suatu keadaan di mana Anda tidak bekerja untuk uang, tapi uang yang bekerja untuk Anda. Artinya Anda sudah berada pada kuadran “I” di mana investasi yang Anda tanamkan memberi passive income yang cukup bagi Anda. Atau Anda masih berada di kuadran “S” tetapi memiliki daya ungkit (leverage) yang secara otomatis dan berkelanjutan memberi passive income bagi Anda.
Pada intinya kebebasan finansial adalah suatu keadaan di mana seseorang memiliki investasi (dalam berbagai bentuk/instrumen) yang dapat menghasilkan income yang cukup untuk membiayai hidupnya tanpa ia bekerja lagi. Kadang kebebasan finansial juga diartikan sebagai keadaan yang bebas dari hutang, punya penghasilan tetap, atau seseorang yang memiliki dana cadangan yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk keperluan tidak terduga maupun keperluan yang memang telah dapat diperkirakan sebelumnya seperti biaya sekolah anak, biaya kesehatan, dll.
Namun, sekarang ini, banyak timbul bias tentang makna tersebut, orang hanya menonjolkan makna income yang setinggi-tingginya, dan sangat terobsesi dengan penghasilan tak terbatas. Kini orang lebih cenderung berpandangan money oriented, kemudian ia mamasuki berbagai bisnis jaringan atau MLM (Multi Level Marketing), saham, dan yang sekarang sangat berkembang adalah forex.
Lalu, apa arti kebebasan finansial bagi Anda?
Bagi saya, kebebasan finansial bukan hanya berpegang pada konsep nominal, tapi di sini juga mental dan gaya hidup sangat berperan. Ingat bahwa pengeluaran setiap orang sangat dipengaruhi oleh gaya hidupnya. Mungkin bagi saya berpenghasilan, misalnya, Rp 20 juta per bulan sudah cukup membiayai gaya hidup saya sekeluarga dan tidak khawatir tentang uang. Hal ini mungkin akan berbeda dengan Anda. Mungkin bagi Anda penghasilan tersebut kurang cukup membuat Anda dan keluarga hidup sejahtera dan Anda baru merasa cukup bila telah berpenghasilan Rp 50 juta atau Rp 100 juta perbulan, tidak menutup kemungkinan juga penghasilan itu sudah lebih dari cukup memenuhi gaya hidup Anda, bahkan lebih.
So, kebebasan finansial bagi saya adalah keadaan di mana uang bukan menjadi masalah utama dalam hidup, dan batasan ini sangat berbeda antara individu satu dengan yang lainnya.
Bahkan, ada seorang teman saya yang menyarankan saya untuk membacanya, waktu itu ia tengah melakukan pendekatan personal untuk mengembangkan usaha MLM nya. Lalu, ternyata beberapa bulan kemudian, saya tahu bahwa kakak saya ternyata juga membeli buku itu dan menyarankannya juga pada kakak perempuan saya. Wah, wah, ternyata ngetren juga nih buku (pikirku).
Dari buku itulah kemudian banyak bermunculan istilah-istilah yang sekarang ini berkembang, semacam hutang baik hutang jelek, pindah kuadran, kecerdasan finansial, passive income, pensiun dini, hingga kebebasan finansial. Kiyosaki memaknai kebebasan finansial sebagai suatu keadaan di mana Anda tidak bekerja untuk uang, tapi uang yang bekerja untuk Anda. Artinya Anda sudah berada pada kuadran “I” di mana investasi yang Anda tanamkan memberi passive income yang cukup bagi Anda. Atau Anda masih berada di kuadran “S” tetapi memiliki daya ungkit (leverage) yang secara otomatis dan berkelanjutan memberi passive income bagi Anda.
Pada intinya kebebasan finansial adalah suatu keadaan di mana seseorang memiliki investasi (dalam berbagai bentuk/instrumen) yang dapat menghasilkan income yang cukup untuk membiayai hidupnya tanpa ia bekerja lagi. Kadang kebebasan finansial juga diartikan sebagai keadaan yang bebas dari hutang, punya penghasilan tetap, atau seseorang yang memiliki dana cadangan yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk keperluan tidak terduga maupun keperluan yang memang telah dapat diperkirakan sebelumnya seperti biaya sekolah anak, biaya kesehatan, dll.
Namun, sekarang ini, banyak timbul bias tentang makna tersebut, orang hanya menonjolkan makna income yang setinggi-tingginya, dan sangat terobsesi dengan penghasilan tak terbatas. Kini orang lebih cenderung berpandangan money oriented, kemudian ia mamasuki berbagai bisnis jaringan atau MLM (Multi Level Marketing), saham, dan yang sekarang sangat berkembang adalah forex.
Lalu, apa arti kebebasan finansial bagi Anda?
Bagi saya, kebebasan finansial bukan hanya berpegang pada konsep nominal, tapi di sini juga mental dan gaya hidup sangat berperan. Ingat bahwa pengeluaran setiap orang sangat dipengaruhi oleh gaya hidupnya. Mungkin bagi saya berpenghasilan, misalnya, Rp 20 juta per bulan sudah cukup membiayai gaya hidup saya sekeluarga dan tidak khawatir tentang uang. Hal ini mungkin akan berbeda dengan Anda. Mungkin bagi Anda penghasilan tersebut kurang cukup membuat Anda dan keluarga hidup sejahtera dan Anda baru merasa cukup bila telah berpenghasilan Rp 50 juta atau Rp 100 juta perbulan, tidak menutup kemungkinan juga penghasilan itu sudah lebih dari cukup memenuhi gaya hidup Anda, bahkan lebih.
So, kebebasan finansial bagi saya adalah keadaan di mana uang bukan menjadi masalah utama dalam hidup, dan batasan ini sangat berbeda antara individu satu dengan yang lainnya.