Kanker kandung kemih
Kanker kandung kemih adalah kondisi di mana sel urothelial yang berada pada lapisan dalam kandung kemih tumbuh dan bermutasi tidak terkontrol. Beberapa jenis kanker kandung kemih termasuk karsinoma urothelial, karsinoma sel skuamosa, adenokarsinoma, sarkoma, dan karsinoma sel kecil. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena jenis kanker ini, termasuk kebiasaan merokok, paparan bahan kimia tertentu, pertambahan usia, riwayat keluarga, dan infeksi kandung kemih kronis. Gejala yang paling umum muncul adalah adanya pembekuan darah dalam urine yang membuat seseorang merasakan nyeri bahkan kesulitan saat buang air kecil. Pengobatan untuk kanker kandung kemih dapat meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, dan imunoterapi.
Kanker kandung kemih apakah bisa diobati dan dicegah? |
Setelah didiagnosis terkena kanker kandung kemih, langkah selanjutnya adalah melakukan pengobatan yang tepat untuk mengatasi kondisi ini. Terdapat beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan, tergantung pada stadium dan jenis kanker yang diderita.
Apa saja pengobatan kanker kandung kemih?
1. Operasi
Operasi merupakan salah satu jenis pengobatan utama untuk kanker kandung kemih, terutama pada stadium awal. Pada operasi ini, dokter akan mengangkat sel kanker dan jaringan di sekitarnya secara keseluruhan atau sebagian, tergantung pada seberapa besar kanker itu telah menyebar.
Jenis operasi yang umum dilakukan pada kanker kandung kemih antara lain:
a. Reseksi transurethral (TURBT): Operasi ini dilakukan dengan memasukkan alat khusus melalui uretra untuk mengangkat tumor di kandung kemih. TURBT dapat dilakukan sebagai tindakan pengobatan utama pada kanker kandung kemih stadium awal atau sebagai bagian dari terapi kombinasi pada kanker kandung kemih yang lebih parah.
b. Sistektomi: Operasi ini melibatkan pengangkatan seluruh atau sebagian kandung kemih dan mungkin juga kelenjar getah bening di sekitarnya, tergantung pada seberapa besar kanker itu telah menyebar.
2. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi dapat dilakukan sebelum atau setelah operasi, atau sebagai satu-satunya pengobatan pada kanker kandung kemih yang telah menyebar.
Obat-obatan kemoterapi bisa diberikan melalui infus atau dikonsumsi melalui mulut. Efek samping kemoterapi dapat meliputi mual, muntah, kelelahan, penurunan berat badan, dan kerontokan rambut.
3. Radioterapi
Radioterapi menggunakan sinar-X atau partikel energi tinggi lainnya untuk membunuh sel kanker. Radioterapi dapat dilakukan sebelum atau setelah operasi, atau sebagai pengobatan utama pada kanker kandung kemih stadium lanjut.
Efek samping radioterapi meliputi kulit terbakar, sakit saat buang air kecil, diare, dan kelelahan.
4. Imunoterapi
Imunoterapi adalah pengobatan kanker yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Imunoterapi biasanya diberikan melalui infus dan dapat digunakan pada kanker kandung kemih stadium lanjut.
Efek samping imunoterapi meliputi demam, menggigil, dan sakit kepala.
5. Terapi Targeted
Terapi targeted menggunakan obat-obatan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dengan cara menargetkan protein atau molekul tertentu yang dibutuhkan sel kanker untuk bertumbuh. Terapi targeted biasanya diberikan melalui infus dan dapat digunakan pada kanker kandung kemih stadium lanjut.
Efek samping terapi targeted meliputi sakit kepala, mual, dan diare.
Pada beberapa kasus, kombinasi dari dua atau lebih jenis pengobatan terkadang diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal.
Faktor Risiko Kanker Kandung Kemih
Selain rokok dan paparan bahan kimia, ada beberapa faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan kanker kandung kemih, termasuk:
1. Usia: Semakin tua usia seseorang, semakin tinggi risiko mereka terkena kanker kandung kemih.
2. Jenis kelamin: Pria memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kandung kemih dibandingkan wanita.
3. Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami kanker kandung kemih, maka risiko seseorang untuk mengalami kanker ini akan meningkat.
4. Riwayat penyakit: Jika seseorang pernah menderita infeksi saluran kemih kronis atau memiliki riwayat batu ginjal, mereka memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kandung kemih.
5. Diet: Makanan yang tinggi dalam lemak hewani dan rendah dalam serat dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker kandung kemih.
Baca Juga: Kanker prostat bisa terjadi pada pria seperti ini dan Urology Health.
Tanda dan Gejala Kanker Kandung Kemih
Tanda dan gejala kanker kandung kemih dapat termasuk:
1. Nyeri saat buang air kecil
Perubahan dalam pola buang air kecil, termasuk sering buang air kecil atau merasa perlu buang air kecil tanpa dapat mengeluarkan banyak urine. Mayoritas kanker kandung kemih bahkan tidak menimbulkan nyeri saat pasien buang air kecil.
2. Darah dalam urin
3. Sakit perut atau panggul
4. Kelemahan atau lelah yang tidak dapat dijelaskan
5. Berat badan menurun tanpa alasan yang jelas
Jika seseorang mengalami tanda dan gejala ini, sebaiknya mereka segera berkonsultasi dengan dokter urologi anda untuk mengetahui penyebabnya.
Pencegahan Kanker Kandung Kemih
Kanker kandung kemih adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di dinding kandung kemih. Pencegahan kanker kandung kemih sangat penting karena dapat membantu mencegah terjadinya kanker ini.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk mencegah kanker kandung kemih:
Hindari merokok atau terpapar asap rokok. Rokok mengandung bahan kimia yang berbahaya dan dapat merusak dinding kandung kemih. Terpapar asap rokok juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker kandung kemih.
Minum banyak air putih. Minum air putih dapat membantu menghilangkan racun dari tubuh dan mencegah terjadinya infeksi saluran kemih, yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker kandung kemih.
Hindari kontak dengan bahan kimia berbahaya. Beberapa jenis bahan kimia seperti arsenik, benzene, dan 1,3-butadiene dapat meningkatkan risiko terkena kanker kandung kemih. Jika Anda bekerja dengan bahan kimia ini, pastikan untuk menggunakan perlindungan yang tepat dan mengikuti prosedur keselamatan yang disarankan.
Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu menjaga kesehatan kandung kemih dan mengurangi risiko terkena kanker kandung kemih. Hindari makanan yang tinggi lemak dan gula.
Lakukan olahraga secara teratur. Olahraga dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga berat badan yang sehat, yang dapat membantu mencegah kanker kandung kemih.
Jangan menunda buang air kecil. Menunda buang air kecil dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan meningkatkan risiko terkena kanker kandung kemih.
Lakukan pemeriksaan rutin. Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi kanker kandung kemih sejak dini dan meningkatkan peluang penyembuhan.
Ingatlah bahwa pencegahan kanker kandung kemih sangat penting. Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat membantu menjaga kesehatan kandung kemih dan mengurangi risiko terkena kanker kandung kemih. Jika Anda memiliki gejala yang mencurigakan, seperti sakit atau perdarahan saat buang air kecil, segera konsultasikan dengan dokter urologi anda.