Saya mempunyai seorang teman, ia seorang pribadi yang baik.
Tapi dia memiliki sifat yang keras dan bahkan sering dipanggil p***** oleh
teman-teman. Tapi dibalik keras hatinya, ada seorang pribadi yang saya pandang
luar biasa dan unik. Saya berteman baik dengannya, memang bisa dibilang tidak
terlalu dekat, tapi hubungan kami baik.
Tetapi entah kenapa setelah saya melakukan satu hal, sikap
dia menjadi berubah 180 derajat. Padahal dia menanggapi hal itu layaknya biasa
saja. Akan tetepi, dia berubah menjadi sangat jutek dan selalu berusaha
menghindariku. Sontak saya sangat terheran dibuatnya. Saya sudah berusaha
bicara baik-baik untuk menyelesaikan dan mengkonfirmasi masalah apa yang
membuatnya menjadi berubah seperti ini. Tapi tak ada respon berarti, dan
membuat masalah berlarut tanpa ada penyelesaian dan tanpa saya tahu apa masalah
yang mendasarinya. Jikalau kejujuran saya menjadi penyebabnya, tentu ini aneh
bagi saya, saya yang seharusnya sedih, tapi kenapa dia menambahnya dengan
perubahan sikap yang aneh.
Sampai suatu hari, tiba hari raya Idul Fitri. Saya
mengirimkan sms ucapan hari raya sekaligus permintaan maaf jikalau memang saya
yang bersalah padanya. Kala itu, ia menanggapinya dengan baik dan terkesan
masalah yang lalu sudah selesai. Saya pun lega dengan tanggapannya. Tapi
memang, saya juga menjadi agak sedikit lebih canggung dalam berbincang dan hal
lainnya. Saya cenderung membatasi diri agar tak terjadi hal yang malah membuat
memperkeruh suasana. Tapi sebenarnya dalam hati saya dari dulu pun saya tak
mempermasalahkan tanggapan pada saya, saya hanya ingin dia bersikap seperti
biasa layaknya peristiwa itu belum terjadi. Dan saya menerima keputusannya
dahulu.
Hari-hari kami berjalan biasa dan mungkin akan tampak
terlihat wajar di hadapan teman-teman. Saya cukup tenang dengan keadaan ini. Hingga
suatu kesempatan hadir kembali membuat kita bertemu dan berinteraksi lagi. Tapi
tentunya dengan teman-teman yang lain.
Awalnya, ini akan tampak bagus untuk komunikasi kami. Hari
pertama berjalan seperti biasa, tak ada masalah ataupun sesuatu yang
mengganjal. Daaann...keanehan pun dimulai pada hari ke dua. Memang, sejak awal
saya dan dia menjaga jarak, tapi itu tampak wajar, pembicaraan pun berjalan dua
arah dan cukup menyenangkan. Hari ke dua inilah, entah kenapa juteknya kambuh
lagi. Saya tidak tahu apa penyebabnya. Sungguh, jikalau dia tahu, saya bingung
sekali dengan perubahan dari sikapnya ini. Dia mulai menghindar dan tak mau
lagi berbincang. Kerap kali saya bertanya dia tidak menjawab, atau jika
menjawab pun nadanya sangat tidak enak untuk didengar. Baiklah, saya putuskan
untuk tak terlalu memikirkannya.
Akan tetapi, hal ini terus berlanjut hingga hari ketiga,
sangat jelas perbedaan sikap yang saya rasakan antara sikapnya terhadap saya
dan teman yang lain. Entah kenapa dia begitu “hobby” ber ‘chat chit chut’
dengan salah satu teman saya. Bahkan apapun pasti akan dibicarakan, berjalan pula
bersama, hingga nyemplung ke lautpun bersama terus..haha..:p. Seolah
menginginkan saya marah dan bete..
Yup, saya memang ‘bete sangat’ waktu itu. Habisnya, sengaja
banget memancing kemarahan saya. Untung saya ga bisa dipancing begitu saja..:p.
Saya mah niatnya juga jalan-jalan, biar pikiran fresh dan
bersenang-senang..maka saya bawa santai ajaaa..
Hingga puncaknya, setelah pulang kembali ke kota kami yang
super panas, saya terkaget-kaget, ketika saya melihat kontak bbm saya berkurang
1. Benar sekali temaaannn...saya didelete dari kontak bbmnya..hahaha..:D. Entah
salah saya apa, padahal saya tidak melawan sedikitpun atas apa yang
dilakukannya, saya hanya diam dan berusaha tenang dan sabar..tapi eh tapi, dia
dengan tenang dan sukses juga langsung mendelete saya dari kontak bbm. Terus
terang saya bingung menghadapinya. Saya dibuat jadi serba salah. Haruskah saya
me-reinvite ulang?? Haruskah saya menanyakan apa salah saya? Atau sebenarnya
apa yang terjadi?? Tapi Saya pesimis, palingan bakalan diignore,,aahh..manusiaaa
manusia, aya aya wae kalau orang sunda bilang mah.. setelah unfollow dan block,
sekarang delete? Ya sudaaaahhh,,monggo kerso wae..ckckck. Padahal saya akan
lebih senang jika kita duduk dan bicara apa yang terjadi, dan mari kita cari
solusinya.
Semoga Alloh SWT membukakan pintu hatimu, jangan ragu untuk
bicara secara baik-baik dan menyelesaikan permasalahanmu..hanya sebagai
pengingat kawan..Panutan dan suri teladan kita Rosululloh SAW bersabda :
“Barang siapa ingin dipanjangkan umurnya dan dimudahkan rejekinya maka
hendaklah ia menyambung tali silaturahmi..”.
By Laki-laki kecil
Lihat artikel saya yang lain : Dokter Bedah yang Jago Penca dan Seperempat Abad.