Kenapa seperti ini? itulah yang
selalu bergelantung di benaknya. Seorang lelaki yang terduduk di sebuah ruangan
dengan tempat tidur yang lumayan besar. Lelaki itu rupanya tengah mengalami
kebingungan yang luar biasa. Malam itu, dia baru saja mendapat ceramah yang
luar biasa dari orang tuanya. Beliau menginginkan anaknya tersebut untuk mulai
menjauh dari seseorang yang tengah dekat dengannya. Tapi mengapa? Bukankah sebelumnya
beliau-beliau ini tidak mempermasalahkannya?
Rupanya ada yang bilang sesuatu
pada beliau sehingga berkata demikian. Dengan berbagai alasan yang diutarakan,
dengan sedikit tekanan, dengan sedikit kekuatan rupanya lelaki ini tak kuasa. Ia
sadar siapa yang ia hadapi, saat itu ia hanya tertunduk dan mulutnya tak
mengucap satu kata pun. Hatinya berkecamuk, ingin mengutarakan pendapat, ingin
menjelaskan ini dan itu, tapi entah kenapa mulutnya terkunci. Ia tak
menginginkan disebut anak pembangkang atau berani melawan orang tua. Baginya
diamnya adalah langkah terbaik saat itu.
Akibat perkataan seseorang itu
begitu keras. Padahal beliau pun belum pernah menemui orang yang ia bela
habis-habisan. Tapi, benarkah ini hanya karena harta, jabatan, atau
eksklusifitas? Mungkin maksud yang ingin disampaikan baik adanya. Tapi cara ini
serasa aneh bagi lelaki itu. Kenapa harus gini? Tak terpikirkankah perasaan
lelaki itu oleh beliau?
Sungguh, malam itu dia tidak bisa
tidur walaupun telah berusaha menutup mata. Akhirnya dia mengambil air wudhu
dan sholat sunah istikhoroh dan memohon petunjuk harus bagaimana ia bersikap. Setelah
selesai sholat dan berdoa yang penuh dengan rintik air mata, dada yang sesak
dan hati yang serasa diikat dan diremas, ia akhirnya bisa juga memejamkan mata.
Semoga petunjuk Alloh SWT akan segera datang dan menyelesaikan serta
menentramkan untuknya. Aamiin..