Setelah menyelesaikan study profesi, kini resmilah saya
menekuni profesi ini. Profesi yang insyaAlloh mulia, walau terkadang cibiran
bermunculan di sana sini, apalagi di zaman seperti sekarang. Pejabat yang
membuat kebijakan “aneh” bagi kami, yang mungkin hanya mementingkan pencitraan
mereka di mata publik. Nyatanya dampak yang ditimbulkan juga tak kalah
merepotkan. Tapi memang, siapapun akan sulit berdebat dengan orang yang tak
berilmu. Benar kata Rosululloh SAW, akan sulit sekali jika kita berdebat dengan
orang yang tak berilmu. Maka, mungkin memang pada keadaan tertentu, diam akan
menjadi solusi yang jauh lebih baik.
Sekarang saya masih belajar, tapi kali ini berbeda, saya
belajar lebih mandiri. Jika dahulu ada yang mengarahkan, ada yang membimbing,
maka untuk saat ini sementara saya melakukannya seorang diri. Semoga kelak ada
kesempatan untuk meningkatkan kualitas didampingi pembimbing yang berkualitas.
Tentu, tidak menghilangkan peran teman-teman saya di komunitas yang, saya
percaya, mereka akan selalu siap membantu jika saya memerlukan bantuan atau
dalam kesulitan. Kini terasa sekali ucapan yang dulu disampaikan guru-guru
saya, “untuk menjalani profesi ini maka kamu harus bersedia untuk belajar
sepanjang hayat, karena ilmu ini akan terus berkembang pesat, akan terus ada
inovasi baru untuk diikuti, dan ingat ilmu ini tidak sempurna, maka gunakanlah
dengan bijak. Ilmu ini juga tak hanya sience,
ada art di dalamnya.” Kata-kata yang
menurut saya hebat.^^
Lepas dari kampus, saya ditawari kakak kelas menggantikan
posisinya, jadilah saya sekarang berada di kota ini, kota dengan curah hujan
yang tinggi dan kota dengan julukan kota seribu angkot, hehe..Memang beralasan
jika kota ini mendapat julukan seperti itu karena saya sudah membuktikannya
sendiri. Kesan pertama di sini cukup baik, warga, kultur dan bahasa yang tidak
asing bagi saya, walau terkadang dengan logat yang agak berbeda. Tapi secara
umum, alhamdulillah, tak ada halangan berarti dalam adaptasi saya. Kecuali
pencarian tempat tinggal yang sulit bagi saya, kota ini menyenangkan.
By Laki-laki kecil dengan amalan kecilnya