Bila Suamimu Seorang Dokter

Lagi blogwalking ada tulisan yang ngena bgt..hope u understand it..

Bila Suamimu Seorang Dokter


Seneng dong pastinya ya.

Eh gilak suami gue dokter.

Kece banget pake jas putih.

Insya Allah rezeki nggak kurang.

Orang tua akan bangga. Tetangga menganggap dia kaya raya. Sebelum menikah membayangkan hidup enak di dunia.

Begitu seterusnya? Nyatanya tidak.

Suamimu bekerja mengikuti shift. Kadang pagi/siang/malam tidak tentu.

Sepi seringkali menyapa, gini amat punya suami dokter. Ditinggal jaga rumah sakit mulu isinya.

Lupa. Bila profesi ini mulia.

Bahwa ketika suami sedang jaga rumah sakit, dia tidak hanya semata-mata sedang mencari nafkah. Akan tetapi juga menolong orang lain. Membantu orang lain berikhtiar untuk mendapat kesembuhan dariNya.

Saat rasa sepi tak kunjung reda, curiga pun hadir tanpa disadari. Suamiku kok nggak bales chat sih? Jangan-jangan lagi bercanda sama perawatnya. Perawatnya lebih cantik dari aku ya?

Tanpa kau tahu bahwa dia sedang menangani korban kecelakaan massal. Berjuang dengan seluruh ilmu, jiwa dan raga menangani semuanya. Saat semua telah berlalu, dia langsung saja terlelap. Tak kuasa membalas chat.

Ketika dia pulang, apa yang ku beri?

Cecaran pertanyaan? Atau hangatnya senyuman? Jadilah rumah tempat dia berpulang dengan nyaman. Dia hanya butuh istirahat dari dunia yang melenakan.

Dia akan sering mendadak meninggalkanmu dalam malam-malam panjang karena menggantikan dokter lain yang berhalangan. Tak apa. Bila kita memudahkan urusan seorang muslim, maka Allah akan memudahkan pula urusan kita.

Nggak usah cemberut ditinggal jaga.

Doakan saja. Sebanyak-banyak doa. Agar dirinya selalu dilindungi olehNya dari segala marabahaya. Agar dirinya memperoleh rizki yang barokah, yang akan mengalir ke dalam darah kita.

Apakah semua itu bisa berubah? Tidak harus shift malam. Tidak harus menggantikan orang lain. Bisa. Akan tetapi butuh waktu. Saat ini suamimu sedang berproses. Temanilah dia dalam prosesnya. Ulat harus menjadi kepompong agar tercipta kupu-kupu yang indah.

Saat ia menjadi spesialis nanti, jangan berharap waktunya akan lebih banyak. Mungkin malam-malam mu akan diisi dengan dering telepon yang mengabarkan pasien gawat. Liburanmu pun mungkin harus dibatalkan. Karena mendadak ada ibu melahirkan yang harus segera di operasi.

Berharap akan sering diajak jalan-jalan keluar negeri? Dia pergi untuk belajar. Bukan plesiran. Saat pulang nanti, tugas yang lebih berat telah menanti. Siapkah dirimu menghadapi?

Don’t expect too much. Always be grateful for what you’ve had. :)

Bersabarlah. Bersyukurlah. Bukankah sejak awal kamu sudah memilihnya? Menjadi belahan jiwa yang kau puja. Dengan memberikan sebaik-baik cinta.


Jangan klik ini ya: Urology Health.
Previous Post Next Post