Kita terkadang tak dapat menyangka datangnya perasaan itu, dia datang tidak dengan undangan, seperti layaknya angin yang berhembus tanpa mengetahui arahnya, yang ia ketahui adalah perbedaan tekanan udara yang membuatnya ia berhembus. Begitu pula dengannya yang dibatasi ketetapan-Nya.
Ketika seseorang yang dulu dikagumi, tetapi nyatanya dia pergi menyusuri jalannya sendiri, tapi kini ia datang kembali dengan segegenggam asa yang baru, lantas apa yang akan dilakukan? Mungkin akan terasa berat jika ketika ia pergi telah meninggalkan goresan yang buruk. Namun, goresan yang baikpun tentu akan menimbulkan keraguan jika tak ada alasan yang tepat untuk kepergiannya dan jaminan apa yang selama ini dikerjakan ketika tak lagi di sisi.
Mungkin sebagian orang akan mudah sekali menerima kembali, tapi mungkin juga sebagian yang lain tak kan mudah melakukannya. Tiap orang mempunyai pandangannya sendiri-sendiri menatap masalahnya. Demikianpun, tiap orang mempunyai caranya sendiri untuk survive dan memecahkan masalah yang dihadapinya. Dia boleh saja datang kembali, tapi belum tentu dapat diterima seperti dahulu. (^^)
Hidup ini memang unik, sekali-kali kita dikecewakan dengan harapan yang tak menjadi kenyataan, tapi sekali-kali kita justru diuntungkan dengan harapan yang tak menjadi nyata. Itulah ketetapan-Nya.